Selasa, 19 Juli 2016

Inilah Dosa Orang Yang Punggung Dan Tengkuknya Disetrika Dengan Besi Panas Hanya Karena Hal Ini..


Siksa neraka telah banyak digambarkan dalam Al-Quran dan Hadits, salah satu siksa neraka yang amat kejam adalah orang yang punggung dan tengkuknya disetrika dengan besi panas. Kejamnya siksa neraka akan menghampiri setiap manusia yang berdosa dan tidak beriman serta tidak bertaqwa kepada Allah SWT. Semoga kita terlindung dari pedihnya siksa neraka yang amat kejam.




Allah SWT telah menciptakan surga bagi setiap manusia yang beriman dan bertaqwa, selain itu Allah SWT juga telah menciptakan neraka bagi setiap manusia yang berdosa. Kenikmatan surga dan siksaan neraka telah banyak dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits sehingga sebagai umat muslim kita harus meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT.
Salah satu siksaan neraka yang amat kejam adalah setrika besi panas yang akan membakar punggung dan tengkuk seorang manusia karena dosanya selama di dunia. Setiap dosa mendapatkan balasan dan siksaan yang berbeda kelak di neraka. Lalu dosa apa yang menyebabkan seseorang harus disetrika dengan besi panas pada bagian punggung dan tengkuknya?
Abu Dzar Al-Ghifari memberitahukan apa yang telah didengarnya dari Rosulullah perihal orang yang mendapat setrika besi panas pada bagian punggung dan tengkuknya. Abu Dzar memberitahukan kabar ini kepada Al-Ahnaf yang sedang berkumpul dengan bangsa Quraisy. Abu Dzar memberitahukan bahwa ada sebuah kabar gembira bagi setiap manusia yang menyimpan emas hanya untuk kepentingan dunia, karena kelak di akhirat akan mendapat siksaan berupa setrika besi panas yang akan menghancurkan punggung dan tengkuknya.
Mendengar berita ini Al-Ahnaf merasa aneh dan ingin mendapatkan penjelasan yang lebih detail sehingga dia mendatangi Abu Dzar yang sedang menyendiri merenungi ucapan Rosulullah tersebut. Al-Ahnaf mendesak Abu Dzar untuk menjelaskan kalimat yang telah diucapkannya barusan dan Abu Dzar akhirnya
menjelaskan bahwa ucapan yang telah keluar dari mulutnya itu merupakan ucapan Rosulullah bukan ucapannya sendiri.
Setelah mendengar penjelasan dari Abu Dzar maka Al-Ahnaf meminta pendapat Abu Dzar seputar ucapan Rosulullah tersebut. Abu Dzar menjelaskan bahwa sebagai seorang muslim hendaknya kita tidak mengambil harta yang tidak menolong kita kelak di akhirat dan sebagai seorang muslim, kita tidak boleh menimbun barang hanya untuk kepentingan duniawi saja karena harta yang tidak disalurkan ke jalan Allah SWT akan menjadi bumerang bagi pemiliknya dan Allah SWT telah menyiapkan setrika besi yang panas bagi mereka.
Harta yang dapat menolong seseorang dari siksa api neraka adalah harta yang dibelanjakan ke jalan Allah SWT seperti untuk berzakat, beramal, wakaf, dan masih banyak lainnya. Sedangkan harta yang ditimbun untuk kepentingan duniawi akan menjadikan pemiliknya masuk ke dalam neraka dan mendapat siksa yang amat pedih yaitu punggung dan tengkuknya disetrika dengan besi panas. Inilah hukum menimbun emas menurut Islam yang wajib kita ketahui.
Islam mengajarkan kepada setiap umatnya untuk selalu beramal, shodaqoh, infaq, atau membelanjakan harta kejalan Allah SWT karena harta tersebut akan membawa kita menuju pintu surga. Sungguh celaka bagi seorang hamba yang berlomba-lomba menimbun banyak harta untuk kepentingan duniawi saja bahkan mereka rela melakukan berbagai cara seperti korupsi untuk mendapatkan harta yang berlimpah. Pada hakikatnya harta benda merupakan titipan Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Demikian informasi seputar kisah orang yang punggung dan tengkuknya disetrika dengan besi panas karena menimbun harta hanya untuk kepentingan duniawi semata.
 
Jika kisah itu benar adanya, maka itu bisa kita jadikan renungan dan peringatan bahwa perbaikilah akhlak kita Jangan lupa berbagi juga sobat dengan teman-teman Anda di sosial media. Mari jadikan kisah ini pelajaran yang berharga. Wallahu'alam.
 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Inilah Dosa Orang Yang Punggung Dan Tengkuknya Disetrika Dengan Besi Panas Hanya Karena Hal Ini..

0 komentar:

Posting Komentar